This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 31 Januari 2012

Ilmu yang Bermanfaat

Untuk menjadi umat yang terbaik, Islam menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang hayat dikandung badan. Ini menunjukkan betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan. Untuk memperoleh kebaikan dunia dengan ilmu, untuk beroleh kebaikan akhirat dengan ilmu.

Kriteria ilmu yang berguna  didasarkan pada tujuan ibadah. Dr Mahdi Ghulsyani menegaskan bahwa salah satu cara untuk menolong manusia dalam perjalanannya menuju Allah adalah ilmu dan hanya dalam semacam inilah ilmu dipandang bernilai.

Dengan bantuan ilmu, seorang Muslim, dengan berbagai cara dan upaya dapat  mendekatkan diri kepada Allah.Berdasarkan landasan ini,  ilmu dikatakan bermanfaat bila pertama, dengan ilmu itu ia dapat meningkatkan pengetahuannya akan Allah. Nabi bersabda,” Sesungguhnya Allah ditaati dan disembah dengan ilmu. Begitu juga kebaikan dunia dan akhirat bersama ilmu, sebagaimana kejahatan dunia dan akhirat karena kebodohan.”

Kedua, dengan ilmu itu, ia dengan efektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan merealisasikan tujuan-tujuan, yaitu berbagai aktivitas  menuju keridhaan Allah.Orang yang mencari  ilmu untuk menuju keridaan Allah pun  mendapat kedudukan yang istimewa, seperti yang diterangkan Nabi, “Barangsiapa mati ketika sedang mencari ilmu untuk menghidupkan Islam, dia di surga sederajat di bawah para Nabi.”

Ketiga, dengan ilmu itu,di samping dapat membimbing dirinya, ia dapat juga membimbing orang lain kepada kebaikan. Nabi bersabda, “Allah akan menyayangi penerus-penerusku.” Belia ditanya,” Siapakan para penerus itu?” Beliau menjawab,”Mereka yang menghidupkan sunnah-sunnahku dan mengajarkannya kepada hamba-hamba Allah.”

Keempat, dengan ilmu itu, ia dapat memecahkan berbagai persoalan pribadi, masyarakat dan lingkungannya.Bukankah sebaik-baik orang itu yang paling bermanfaat bagi sesamanya.Nabi bersabda,”Setiap manusia itu keluarga Allah, dan manusia yang paling dicintai-Nya adalah yang paling bermanfaat bagi keluarga-Nya.”

Sebaliknya, bila ilmu itu dicari tidak diniati karena Allah, tidak menambah kebaikan bagi dirinya dan orang di sekitarnya, ilmu itu tidak bermanfaat. Setiap ilmu yang tidak menolong manusia menuju Allah seperti muatan buku yang dibawa di atas keledai.Tuhan berfirman,”Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal …(QS 62:5).

Salah satu aktivitas mempelajari dan menguasai ilmu itu adalah berpikir.Berpikir adalah kegiatan menggunakan potensi akal manusia untuk mendapatkan informasi, dan mengembangkan ilmu.Banyak ayat Alquran yang menganjurkan manusia itu berpikir,dengan padanan kata, seperti merenung, memikirkan, memperhatikan,dll.Ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan berpikir dalam kehidupan manusia. Selain membedakan manusia dari makhluk lain, berpikir juga mengarahkan manusia kepada kesempurnaan hidup.

Agar manusia itu tidak salah dalam berpikir, Tuhan membimbing manusia bagaimana cara berpikir sehat.Diturunkannya Alquran dan diutusnya Nabi kepada manusia dimaksudkan agar manusia berpikir dengan sehat. Dalam pandangan Islam, berpikir sehat itu berpikir yang menghasilkan berbagai kebaikan dan manfaat.Berkaitan dengan berpikir sehat, Tuhan memerintahkan umat Islam untuk mendasari berpikir itu dengan ingat kepada Allah dan untuk mencari keridhaan Allah.Dalam membaca yang di dalamnya ada proses berpikir,  Tuhan memeritahkannya dengan diiringi nama-Nya ( Al-‘Alaq:1-5).”

Dalam kitab Nashoihul Ibad, Ibnu Hajar Al-Ashqolani mencatat pendapat jumhur ulama tentang  berpikir yang membawa kesempurnaan hidup .Berpikir dapat dilakukan dalam lima hal.Pertama, berpikir mengenai tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah sehingga lahir tauhid dan keyakinan kepada-Nya. Memperhatikan, memahami, dan merenungkan penciptaan diri dan  alam sekitarnya dapat mengarahkan manusia kepada keyakinan akan keberadaan Tuhan. Tuhan berfirman,”Dan di bumi terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yakin kepada Allah dan pada diri kalian, tidakkah kalian memperhatikan? (Q.S. 51:20-21)”

Kedua, berpikir tentang kenikmatan-kenikmatan yang telah diberikan Allah sehingga lahir rasa cinta dan syukur kepada Allah.Rasa cinta ditandai dengan mementingkan Allah dari lainnya dan rasa syukur ditandai dengan menggunakan anugerah Allah kepada jalan-jalan yang diridhai-Nya.

Ketiga, berpikir tentang janji-janji Allah sehingga lahir rasa cinta  kepada Allah dan optimistis dalam kehidupan. Dalam kehidupan ini, ada hukum sebab akibat dan sebab dari segala sebab adalah  adalah Allah. Dalam berusaha dan berjuang, Allah akan memberikan suatu sesuai dengan kadar usahanya.Kalau seseorang itu tekun bekerja dan berdoa, tentu dia akan mendapatkan yang sesuai dengan yang diusahakan.Barangsiapa yang bersungguh-sungguh dalam beruasaha, ia akan  mendapatkan hasil sesuai dengan kesungguh-kesungguhannya. Tuhan berfirman, “Allah menjanjikan orang-orang beriman dan beramal saleh bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang terdahulu berkuasa.”

Keempat, berpikir tentang ancaman Allah sehingga melahirkan rasa takut. Rasa takut akan ancaman Allah akan membuat seorang hamba takut bermaksiat kepada Allah sehingga akan hati-hati dalam melangkah.Ia menjaga hati dan pikiranya untuk tidak berprasangka buruk kepada Allah. Dia akan menjada lidah dan tangannya untuk menyakiti atau menzalimi orang lain.

Kelima, berpikir tentang sejauh mana ketaatannya kepada Allah sehingga melahirkan gairah untuk beribadah. Berdasarkan keterangan Alquran dan hadis, ibadah merupakan cara seeorang hamba mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah merupakan cerminan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya.Ketaatan hamba kepada Tuhan kalau seseorang itu menyadari bahwa diciptakannya manusia itu beribadah dan Tuhan bersama dirinya di mana pun dia berada.Karena merasa dirinya diawasi Tuhan ia pun akan melakukan yang terbaik demi mendapatkan keridhaan Tuhan.

Dengan berpikir dalam lima hal tersebut, seseorang diharapkan  akan mencapai kemampuan intelektual, mental, dan spiritual yang berguna dalam menjalani hidupnya. Bukan hanya untuk dirinya, melainkan juga untuk lingkungannya.Dengan ilmu dan kemampuannya, ia dapat beroleh kebaikan tidak hanya di dunia tetapi juga kelak di akhirat.

Sabtu, 28 Januari 2012

(The Assassins)


Para Pembunuh  

(The Assassins)
david-livingstone
Oleh:David Livinstone
Sabi'in (The Sabians)
Harran in Turkey
Pada awal Abad Pertengahan, sebuah  kekuatan baru muncul di saat itu, sebuah ancaman yang pada akhirnya akan berkontribusi dalam Perang Salib. Pendorong di balik ekspansi besar bangsa Arab ini, yang mengakibatkan runtuhnya Kekaisaran Persia, dan direbutnya  sebagian besar wilayah bekas Kekaisaran Romawi, adalah Islam, agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada abad ketujuh Masehi. Pada dasarnya, Islam tidak mengklaim sebagai sebuah agama baru, tetapi sebuah penegas kembali dari pesan abadi yang telah dikirimkan kepada umat manusia sejak awal diturunkannya agama samawi, termasuk para nabi Alkitab, dan Jesus.
Namun, pada waktunya, Islam juga dirusak melalui pengaruh okult jahat yang sama yang menjangkiti Eropa, berasal dari sebuah komunitas di Harran, di tenggara Turki, yang dikenal sebagai Sabi'in. Melalui pengaruh mereka inilah muncul kelompok-kelompok Islam radikal dan yang paling terkenal disebut sebagai - the Assassins - pembunuh, Selama Perang Salib, melalui kontak dengan Ksatria Templar yang terkenal itu, merekalah yang kemudian bertanggung jawab meneruskan tradisi okultisme ke Barat. Pertama menghasilkan pengetahuan tentang Holy Grail, legenda kontak ini juga membentuk dasar dari Scottish Rite Freemasonry. Akhirnya, dasar  ini  membentuk sesuatu yang rasional dalam melanjutkan hubungan antara kaum Mason dan rekan-rekan mereka di Timur, yang mengklaim berasal dari keturunan the Assassins - pembunuh. Mereka yang dikenal sebagai Ikhwanul Muslimin. Kelompok ini merupakan penghasut utama terorisme "Islam", atau operasi bendera palsu - false flag  atas nama konspirasi Illuminati.
Sabi'in terkait dengan Mughtasilah, semula anggota Mani. Dengan mentransmisikan Gnostik kuno dan Pengetahuan klenik dunia Islam, Sabiin akan memberikan kontribusi terhadap  munculnya Ismailiyah, terutama fraksi yang berpusat di Mesir yang dengan mereka organisasi-organisasi okult Barat mempunyai pertalian yang berlangsung lama, dan mereka yang pada abad keduapuluh akan menghasilkan terorisme Islam.
Para sarjana percaya bahwa Mandeans berasal dari kelompok Yahudi Gnostik dari Yordania yang beremigrasi ke Babilonia pada abad pertama atau kedua Masehi. Sabiin memiliki hubungan dengan Mandaeans.  Menurut pendapat E.S. Drower, Mandeans di Irak dan Iran yang menyokong bahan-bahan referensi yang ditawarkan oleh penulis Arab terdapat hubungan yang baik untuk menunjukkan titik-titik kesamaan dalam kepercayaan umum antara Sabi'in dengan Mandeans, dan bahwa Sabi'in hanya memilih untuk mengadopsi bahasa Neoplatonisme dengan maksud meminjam suasana pengetahuan dan filsafat untuk ajaran-ajaran mereka.1)
al-Biruni
Harran, awalnya dikenal sebagai Carrhae, jaraknya kurang dari seratus mil dari Samosata, ibukota Commagene, dan merupakan provinsi Romawi Osrhoene, yang pada awalnya diperintah oleh anak perempuan keturunan Izates yang menikah dengan Mannos VI, Raja Osrhoene. Adalah putri mereka, Awda dari Osrhoene, yang menikah dengan Mithridates Arshakuni, buyut Antiokhus I dari Commagene, di mana keturunan raja-raja Armenia dan Parthia serta Kekaisaran Persia Sassanid.2) berasal. Menurut para ahli Abad Pertengahan, sering kali istilah Armenia yang dimaksud adalah meliputi banyak wilayah Anatolia, atau juga dimaksudkan dengan kota-kota sepanjang jalan antara Suriah-Mesopotamia, seperti kota Harran, dan Edessa, ibu kota Osrhoene.3)
Sabi'in merupakan kelompok penting penterjemah karya-karya Yunani ke dalam bahasa Arab, terutama yang berkaitan dengan karya-karya matematika dan astronomi. Yang terpenting, Sabi'in berkaitan dengan filsafat Hermetisisme dan Neoplatonisme, yang  kemudian mereka sampaikan kepada orang-orang Arab, Pada gilirannya, orang-orang Arablah yang bertanggung jawab dalam memperkenalkan ide-ide tersebut ke Barat. Setelah penutupan Akademi, para pengikut Neoplatonis yang terakhir pindah ke wilayah timur untuk mencari perlindungan sementara di istana Raja Persia. namun karena mereka diperlakukan tidak ramah, kemudian mereka meninggalkan Persia ke tujuan yang tidak diketahui, beberapa orang ahli mengatakan mereka pergi menuju Harran di barat laut Irak.
Menurut al-Biruni, seorang sarjana Muslim abad kesebelas Masehi, Sabi'in pada awalnya merupakan sisa-sisa orang Yahudi yang diasingkan di Babilonia, di mana mereka telah mengadopsi ajaran-ajaran orang Majus (Magi), atau Majusi (Zoroaster); al-Biruni percaya bahwa merekalah Sabi'in yang sebenarnya. Namun ia juga menunjuk nama yang sama kepada sebuah komunitas okult yang disebut Sabi'in dari Harran:
The Mandeans
Sistem mereka berasal dari Agathodaemon, Hermes, Wali, Maba, Sawar. Mereka percaya bahwa orang-orang tersebut, dan orang-orang orang-orang bijak mereka, seperti nabi. Sekte ini jauh lebih dikenal dengan nama Sabi'in daripada nama lain, meskipun mereka sendiri tidak mengadopsi nama ini sebelum 228 H di bawah pemerintahan Abbasiyah, semata-mata agar diperhitungkan dan diterima sebagai bagian dari masyarkat ahlu-Dzimmah (komunitas non-muslim yang dilindungi hukum Islam) dan kepada mereka hukum Dzimmy diterapkan. Sebelumnya mereka disebut kafir, penyembah berhala, dan Harranians.... 4)
Sabi'in, menurut Chwolsohn, pengarang karya monumental, the Ssabier, mereka tetap melaksanakan agama campuran Babilonia dan Helenistik, namun mereka diperkirakan menutupinya dengan ajaran  Neoplatonismfikasi yang memenuhi syarat Harranian untuk membantu sebagai sebe 5) sebagaimana dijelaskan oleh Majid Fakhry:
Agama mereka, seperti Helenistik, Gnostik, dan Hermetic dipengaruhi dari mana asal mereka datang, kualiuah mata rantai penyebaran ilmu pengetahuan Yunani ke Arab dan untuk melengkapi pengadilan Abbasiyah sejak awal abad kesembilan yang sangat berharga dalam sidang pengadilan ahli nujum.6)
Thabit ibn Qurra
Sabian philosopher
Sabi'in mengaku mengikuti Hermes dan Agathodaimon terindentifikasi, dengan Seth dan Enoch. Pada dasarnya, seperti sekte dualistik lainnya, Sabi'in mengajarkan keselamatan melalui gnosis, yang untuk mencapainya harus melewati setan Archons yang menghambat pendakian jiwa menuju surga, untuk bersatu dengan dewa tertinggi. Dewa tertinggi Sabi'in adalah pencipta alam semesta, tapi tidak melakukan kontak dengan umat manusia dan menyerahkan pengaturan alam semesta kepada planet-planet. Oleh karena itu, Sabi'in menyembah planet-planet, atau lebih tepatnya Jin  yang dipercaya memerintah mereka (planet-planet tersebut). Dikatakan bahwa mereka melakukan persembahan korban kepada dewa-dewa tujuh hari dalam seminggu, yang namanya sebagian Babilonia dan sebagian lagi Yunani. Mereka juga diketahui merayakan ritual "misteri" untuk Tammuz atau Shamal, Jin penguasa, di mana mereka dicurigai melakukan pengorbanan manusia. Mereka diketahui telah mengorbankan seorang anak, dagingnya direbus dan dibuat kue, kemudian dimakan oleh kelas tingkatan pemuja tertentu.8)
Sabi'in bertindak sebagai penerjemah dan astrolog, yang bertanggung jawab atas penyebaran ajaran-ajaran mistis ke dunia Islam, dan memberikan kontribusi bagi pembentukan sebuah versi mistik keimanan yang dikenal sebagai tasawuf. Juga diterima satu set risalah Sufi, yang dikenal sebagai Surat-surat dari Ikhwan al-Saffa wa Kkhullan al-Wafa, atau "The Brethren of Purity and Loyal Friends". Risalah tersebut berupa sebuah ensiklopedi filsafat dan agama, yang para sarjana menganggapnya sebagai unsur-unsur yang mencerminkan elemen-elemen Pythagoras, Neoplatonic, dan tradisi-tradisi orang Majusi, Risalah tersebut dibuat pada abad kesembilan Masehi, di bawah pengaruh Sabi'in.
Mengenai hal ini pada umumnya para sarjana sepakat bahwa Surat-surat dari Ikhwan as Saffa disusun oleh para pendukung terkemuka sekte Ismailiyah. Kaum Ismailiyah adalah kelompok sempalan Syi'ah.  Syi'ah adalah sebuah sekte yang lahir akibat perpecahan di dalam Islam pada pertengahan abad ketujuh, yakni perpecahan terjadi dalam memutuskan siapa yang akan menjadi penerus sah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mayoritas, Islam yang dikenal sebagai Sunni, berpegang pada Khalifah Abu Bakar, Umar dan Ustman, sementara Syi'ah bersikeras bahwa yang meneruskan adalah Ali, keponakan Nabi.
Melalui pengaruh tasawuf, kedudukan Imam di pusat lembaga Syi'ah dipegang oleh para pemimpin mereka yang telah mempunyai signifikansi dalam ilmu mistik. Kedudukan Imam ini dianggap diteruskan secara langsung dari Ali kepada Imam Keenam, Ja'far as Shadiq, dan kemudian sampai kepada Imam Keduabelas yang ghaib pada tahun 873 M. Mayoritas Syi'ah mengikuti aliran Duabelas Imam, dikenal sebagai Imam Duabelas. Beberapa pengikut Jafar tetap setia kepada putranya, Ismail, dan kemudian dikenal sebagai aliran Tujuh Imam atau Ismailiyah.
Kaum Ismailiyah (The Ismailis)
Fatimid Cairo
Meskipun terorisme tidak termasuk dalam ajaran Islam, sekte Ismailiyah menggunakannya untuk pertama kali sebagai metode aksi politik pertama yang dilakukan oleh kelompoknya yang dikenal dengan nama the Assassins - pembunuh. Rupanya Tentara Saliblah yang pertama kali melakukan kontak dengan kelompok the Assassins - pembunuh, kemudian mengimpor teknik the Assasssins ke Eropa, selanjutnya diperkenalkan kembali kepada Freemason Mesir untuk menciptakan terorisme Islam. secara khusus  Ismailiyah menyempurnakan metode indoktrinasi yang akan digunakan oleh Illuminati sepanjang abad-abad berikutnya. Meskipun mereka secara lahir mengaku Islam, namun sekte Ismailiyah berkomitmen untuk menghancurkan Islam. Oleh karena itu, mereka menyusun tingkat inisiasi, di mana para pemimpinnya dapat mengikuti keyakinan sesat Gnostik, sementara di saat yang sama mereka, membatasi para anggota tingkat yang lebih rendah dengan menyuruh berpura-pura melaksanakan kadar keyakinan Islam ortodoks. Dengan demikian hal ini memungkinkan mereka untuk dapat tampil seolah-olah mempertahankan keimanannya, namun sambil menghancurkan Islam dari dalam, sehingga dalam merekrut anggota peringkat lebih rendah untuk merongrong agama Islam ini,  mereka membohongi diri mereka sendiri, efektif  seolah-olah mereka mewakili Islam.
Demikianlah yang dinyatakan  anggota Ikhwan al-Safa, Abdullah bin Maymun, seorang pemimpin karismatik, yang berhasil menduduki kepimpinan gerakan Ismailiyah pada sekitar 872 M. Meskipun awalnya Ismailiyah tidak menyimpang dari ajaran sentral Islam, namun terutama karena melalui pengaruh yang memastikannya menjadi gerakan subversif, dan ternyata bukan hanya terhadap Islam, melainkan akhirnya terhadap semua agama. Berbagai gambaran diberikan kepada Ibnu Maymun, ada yang menggambarkannya sebagai seorang Yahudi, sebagai pengikut bid'ah Gnostik Bardasanes Mesopotamia, dan yang paling umum, sebagai Zoroaster yang dualistik, dibesarkan di lingkungan Gnostikisme, tetapi memahami dengan baik semua agama. Untuk seorang Ibnu Maymun, Islam hanya merupakan sebuah kedok. Menurut Nesta Webster, tujuan inisiasi tujuh tingkat sekte yang dikenal dengan nama Batinis yang diciptakannya, adalah:
... untuk menggabungkan kalah dan takluk, ; untuk bersatu dalam bentuk perkumpulan rahasia yang luas dengan banyak derajat inisiasi pemikir bebas -- yang menganggap agama hanya merupakan tali kendali untuk rakyat -- dan kefanatikan dari semua sekte; untuk dijadikan alat bagi orang-orang yang percaya untuk memberikan kekuatan kepada mereka yang skeptis;  untuk mendorong orang-orang yang takluk untuk menggulingkan kerajaan yang didirikan mereka; untuk menyelenggarakan sebuah perkumpulan, dalam jumlah banyak, kompak, dan berdisiplin, yang pada waktunya akan memberi kedudukan tinggi, bila bukan untuk dirinya sendiri, paling tidak pada keturunannya, seperti tujuan umum . Konsepsi yang luar biasa di mana ia bekerja dengan menakjubkan, tak tertandingi keterampilannya, dan pengetahuan yang mendalam dari hati manusia. Cara yang ia adopsi, itu direncanakannya dengan kelicikan yang kejam.
Abdullah bin Maymun ... mencari pendukung sejatinya bukan di antara Shi'ah, tetapi di antara Ghebers, yang Manicheans, kaum pagan Harran, dan para mahasiswa filsafat Yunani; yang bisa ia andalkan pada saat terakhir, kepada mereka yang secara bertahap ia bisa mengungkapkan misteri akhir, dan menyatakan bahwa Imam, agama, dan moralitas bukan apa-apa, melainkan sebuah kata, tipuan dan absurditas.  Seluruh umat manusia -- "menurutnya," seperti Abdullah menyebut mereka -- tidak mampu memahami doktrin-doktrin tersebut. Tetapi untuk mencapai tujuan akhirnya dia tidak berarti meremehkan bantuan mereka, sebaliknya, ia meminta hal itu,  ia mengambil perhatian kepada pemula yang taat dan rendah hati pada tingkat awal dalan sekte. Misionarisnya, yang ditanamkan dengan gagasan bahwa tugas pertama mereka adalah menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya dan menyesuaikan diri kepada pandangan pendengar mereka, muncul dalam banyak samaran, dan berbicara, seakan-akan dalam bahasa yang berbeda untuk masing-masing kelas. 
Dengan cara seperti itu, hasilnya mengagumkan, banyak orang dari beragam keyakinan kemudian bekerjasama untuk melaksanakan tujuan yang hanya diketahui oleh segelintir orang di antara mereka ...9)
Di antara para pengikutnya adalah Abdullah Qarmat Hamdan. Ia menjadi pendiri Qaramitah yang kemudian aktif di Saudi, di mana sejumlah sejumlah orang Arab menjadi anggota sekte tersebut. Dia mengajukan argumen yang dipinjamnya dari ajaran dualisme Gnostik kepada mereka, menghalalkan mencuri, mengajarkan untuk meninggalkan shalat, puasa dan ajaran lainnya. Sebagai hasil dari ajaran-ajaran ini, dengan cepatnya Qaramitah menjadi segerombolan perampok, menjarah, dan membantai semua orang yang menentang mereka, dan menyebarkan teror di seluruh daerah sekitarnya. The Qaramitah berhasil mendominasi Irak, Yaman, dan terutama Bahrain, dan pada 920 M, memperluas kerusakan mereka ke barat. Mereka menguasai kota suci Mekkah, yang mengakibatkan tewasnya tiga puluh ribu orang Muslim yang mempertahankan Ka'bah.
University of al-Azhar
Mayoritas Syi'ah Ismailiyah percaya bahwa pengganti Imam akan terus berada di antara dinasti Fatimiyah, yang telah mendirikan kekhalifahan mereka sendiri dan memindahkan ibukota mereka ke Kairo pada tahun 973 M. Pendiri dinasti Fatimiyah adalah Ubaidullah, yang dikenal sebagai Al Mahdi, yang mengaku sebagai keturunan nabi melalui garis "imam yang tersembunyi", dari Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, melalui Ubaidullah, dari Fatimah putri Nabi. Musuh-musuhnya penguasa Sunni Baghdad dari dinasti Abbasiyah, menuduh Ubaidillah atau Al-Mahdi adalah seorang keturunan Yahudi, dia anak atau cucu Ahmed, putra Abdullah bin Maymun seorang Yahudi. Setelah berdirinya kekuasaan mereka di Mesir, substansi ajaran Fatimiyah tidak terlalu berbeda dari ajaran Abdullah bin Maymun, dan yang lebih bengis, diprakarsai Qarmat.
Pada tahun 988 M, dinasti Fatimiyah mendirikan universitas Al-Azhar,  universitas tertua di dunia, dan lembaga pendidikan dalam Islam yang paling bergengsi, meskipun  saat ini berada di bawah kepemimpinan ortodoks Sunni. Pada tahun 1004 M, dinasti Fatimiyah mendirikan Darul Hikmat, atau "House of Wisdom", sebagai sayap Al-Azhar. Di bawah arahan Grand Lodge of Cairo, dinasti Fatimiyah meneruskan rencana perkumpulan rahasia Abdullah bin Maymun, dengan menambahan dua tingkat, menjadikan seluruhnya berjumlah sembilan tingkatan (derajat). Ketika ia maju ke derajat ini, pada awalnya, para pemula mulai diyakinkan bahwa semua guru mereka yang terdahulu adalah salah, dan bahwa mereka harus menempatkan rasa percaya semata-mata hanya kepada para Imam Ismailiyah saja, sebagai bentuk penentangan terhadap, dua belas Imam dari Syi'ah Itsna Asyariyah. Kemudian, mereka diajarkan untuk mengabaikan hukum-hukum Islam, dan mengajarkan doktrin dualisme. Akhirnya, pada tingkat kesembilan, seseorang yang telah mahir, diajarkan bahwa semua ajaran agama alegoris semata, dan bahwa hukum agama perlu dipatuhi hanya untuk menjaga ketertiban, sementara mereka yang memahami kebenaran boleh, mengabaikan semua pembatasan-pembatasan (agama) tersebut.
Para Pembunuh (the Assassins)
Assassin fortress of Alamut
Ketika berlangsung suksesi Khalifah al-­Mustansir dari dinasti Fatimiyah yang meninggal pada tahun 1094 M, terjadi perpecahan dalam sekte Ismailiyah yang fatal. Ismailiyah Mesir hanya mengakui putranya, al Mustali, akan tetapi Ismailiyah Iran dan Suriah mengklaim putra sulungnya, Nizar. kelompok Nizari dipimpin oleh Hasan Sabbah. Setelah pada awalnya masuk ke sekte Ismailiyah, kemudian menyatakan dirinya sebagai penganut setia khalifah Fatimiyah, Hasan Sabbah melakukan perjalanan ke Kairo, di mana ia diterima oleh Dar ul Hikmat. Karena tindakannya yang melibatkan  diri dalam perpecahan, Hassan Sabbah akhirnya dipermalukan, kemudian ia melarikan diri ke Aleppo. Setelah merekrut sejumlah pengikut di beberapa kota, ia berhasil memperoleh benteng Alamut di Laut Kaspia, Persia. Di sana ia menyempurnakan rencana untuk masyarakatnya yang besar, the Assassins - Pembunuh yang keji, namanya berasal dari bahasa Arab hashishim, atau "penghisap ganja," mengacu kepada ganja yang mereka konsumsi untuk tujuan ritual.
Di Alamut, Hasan dan para pengikutnya mendirikan sebuah kastil, atau Eagle's Nest, di mana Hassan Sabbah mengambil gelar tradisional yaitu Syekh al-Jabal, atau "Old Man of the Mountain". Menurut sebuah legenda yang dilaporkan oleh Marco Polo, the Old Man membuat sebuah "taman terbesar dan paling indah dari yang dapat dibayangkan". Setiap jenis buah-buahan yang sangat bagus tumbuh di sana. Ada rumah-rumah dan istana-istana megah yang dihiasi dengan emas dan lukisan-lukisan dari di dunia hal-hal yang paling  indah. Air tawar', anggur, susu dan madu mengalir di sungai, gadis paling cantik yang berpengalaman dalam seni membelai dan menyanjung setiap orang, memainkan alat musik, menari dan bernyanyi, lebih baik daripada wanita lainnya."9) The Old Man akan membuat para korbannya jatuh tertidur, sehingga ketika mereka terbangun, mereka akan menemukan diri mereka di dalam kebun, ia meyakinkan bahwa mereka berada di dalam surga yang digambarkan oleh Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena yakin akan keberadaan surga, maka mereka bersedia mengambil risiko hidupnya pada setiap misi yang ditugaskan kepada mereka.
Aga Khan Vanity Fair, 1904
The Assassins - Pembunuh melancarkan perang terorisme internasional terhadap siapapun yang menentang mereka, tetapi pada akhirnya mereka saling menyalahkan satu sama lain. The Old Man of the Mountain dibunuh oleh saudara ipar dan putranya Muhammad. Pada gilirannya, ketika, Muhammad  bermaksud membunuh anaknya, Jalal ud-Din dengan racun, namun gagal dan anaknya kembali membalas dengan racun, sehingga Hassan sang Illuminator hingga garis keturunan Grand Master, semuanya dibunuh oleh tangan keluarga dekatnya.
Akhirnya pada tahun 1250 Masehi, para penakluk dari Mongol, dipimpin oleh Mangu Khan, menyapu Alamut dan memusnahkan the Assassins - kaum pembunuh. Namun Nizaris selamat bersama dua garis keturunan yang saling bersaing. Kelompok kecil mati pada abad kedelapan belas, sedangkan kelompok besar yang dipimpin oleh seorang imam bernama Aga Khan, pada tahun 1840 pindah dari Iran ke India. Para pengikutnya diperkirakan berjumlah jutaan, masih ditemukan di Syria, Iran, Asia Tengah dan Asia Selatan, kelompok terbesar berada di India dan Pakistan, di mana mereka dikenal sebagai Khojas.
Aga Khan II, came to be one of the founders of the Muslim League, which was sponsored by the British in 1858. The 48th Imam, Sir Sultan Mohammed Shah Aga Khan III, was very close to the British royal family during his 72-year reign, and held the post of chairman of the League of Nation's General Assembly for a year. The 49th Imam, Prince Karim Aga Khan IV, was given the British title "His Highness" by Queen Elizabeth II in 1957, and continues to this day to be closely allied to the Illuminati.
Referensi:
[1] p. xvi
[2] James Allen Dow, "Izates II (King) of ADIABENE".
[3] Alexanian, Moorad. Jewish History of Armenia.
[4] Al Biruni on the Sabians.
[5] Margoliouth, “Harranians”, The Encyclopedia of Religion and Ethics.
[6] A History of Islamic Philosophy, p. 15.
[7] Man, Myth & Magic. p. 119
[8] Margoliouth, “Harranians” Encyclopedia of Religion and Ethics.
[9] Reinhart Dozy, Spanish Islam, quoted from Webster, Nesta. Secret Societies and Subversive Movements, p. 37-38.
[10] The Travels of Marco Polo, XLI

Mind Control [Kendali Pikiran] Alat Perampas Kemerdekaan Manusia


brain-hands
Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram dan mengusir penduduknya dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."(QS Al-Baqarah 2:217)
Beberapa waktu yang lalu, saat menulis tentang “Awas Dajjal Menyerang Rumah Anda”, penulis menemukan hal baru yang selama ini kurang diperhatikan, yaitu tentang “Subliminal Message” (pesan-pesan yang disampaikan ke alam bawah sadar seseorang sehingga ia tidak menyadarinya meskipun menerimanya ke dalam otak).
Semakin berusaha mempelajari, penulis menjadi semakin khawatir akan bahayanya.
“Subliminal Message” ini mampu menyuruh seseorang atau mampu memberikan instruksi yang kemudian dilakukan oleh orang tersebut, tanpa yang bersangkutan sadar dirinya sedang disuruh. Melihat definisi praktis ini, penulis mengkhawatirkan bahwa hal ini “Subliminal Message” termasuk sihir.
Sihir, sebagaimana kita ketahui, merupakan sebuah tindakan memanipulasi seseorang sehingga ia mengalami sesuatu, atau melakukan sesuatu, atau membenci sesuatu, atau menyukai sesuatu, tanpa kemauan atau kesadarannya.
“Subliminal Message” dilakukan bukan dengan mantra atau sesajen sebagaimana sihir, namun dengan teknik-teknik psikologi rekayasa dan manipulasi atau apapun namanya yang pada dasarnya memanfaatkan teknik-teknik memanipulasi kesadaran. Aktifitas ini dapat dimasukkan ke dalam “mind control” atau pengendalian pikiran di mana di dalamnya termasuk “brainwashing” (cuci otak), “hypnotizing” (hipnotis), sihir, dan lain sebagainya. Seringkali kita tak dapat menarik garis batas yang jelas antara satu sama lain.
Dalam Islam, sihir dan yang sejenisnya haram bahkan pelakunya adalah musyrik. Dukun-dukun sihir termasuk katagori “thaghut” kemusyrikan dan tentu saja sudah dianggap keluar dari Islam alias kafir.
Lebih jauh dapat kita lihat bahwa keseluruhan aktifitas mind controlkendali pikiran ini adalah aktifitas yang termasuk katagori 'menghilangkan akal' sebagaimana narkoba dan minuman keras (khamr).
mabok
george-orwell
Mind Control [Kendali Pikiran] Sebagai Alat Pengendali Massa
Pada tahun 1949, George Orwell, seorang novelis menulis karyanya yang cukup monumental yaitu “1984”. Dalam novel tersebut Orwell menggambarkan (atau memperingatkan) bahwa kelak pada tahun 1984 ada sebuah negara yang sedemikian rupa merampas kebebasan rakyatnya hingga melakukan pengintaian warga dan pengendalian massa lewat media dan propaganda. Ketika novel tersebut ditulis, orang memahami bahwa itulah yang dilakukan oleh negara-negara komunis terhadap rakyatnya. Namun kini, tampaknya bahkan hal tersebut terjadi di negara “bebas” bernama Amerika. Steven Jacobson, penulis buku Mind Control in the United States, adalah teknisi film berpengalaman dalam teknik “Subliminal Message” yang digunakan dalam media komunikasi. Ia mengungkapkan betapa masalah mind control - kendali pikiran ini sungguh sangat mengkhawatirkan, sebab menurut dia teknik ini sangat kuat pengaruhnya, sangat efektif dan lebih mengerikan lagi, tidak disadari oleh yang menjadi korban atau obyeknya. Ia juga mengkhawatirkan penggunaan teknik ini menjadi liar tak terkendali sebab selain pihak otoritas belum memberikan aturannya, juga bahkan teknik ini tidak banyak diketahui selain oleh insan-insan media dan para pemerhatinya.
buku_mind_control.
Di Amerika Serikat lewat internet ada sedikit geliat usaha untuk berusaha menyembunyikan atau 'mengkaburkan kenyataan tentang betapa efektifnya teknik ini', namun sebagaimana sifat dunia maya, pro dan kontra tidak terbendung masuk ke jalur diskusi, dan pada akhirnya kita dapat menarik kesimpulan sendiri bahwa ternyata ke-efektif-annya. Diskusi dapat dengan kita lihat dari berbagai komen di blog-blog dan situs-situs yang membicarakannya. Dan kita bahkan dapat menemukan para penjual konten-konten “Subliminal Message” ini untuk kepentingan komersial yang ditujukan bagi para pengguna pribadi maupun lembaga atau perusahaan yang mau menggunakannya. Kelompok seperti ini adalah kelompok yang jelas dan tegas menguraikan betapa efektifnya cara ini.
Mengapa Sedemikian Efektif?
Dalam bukunya Mind Control in the United States, Steven Jacobson menguraikan mengapa teknik ini begitu efektif.
Pertama, teknik ini menggarap alam bawah sadar manusia yang memiliki kekuatan besar saat diolah dengan tepat. Dengan mengalihkan si manusia dari aktifitas berpikir dan mengandalkan perasaannya untuk bertindak, ide yang dimasukkan akan diterima tanpa perlawanan.
Kedua, penggunaan berbagai alat tambahan seperti musik, warna kontras, dan berbagai teknik pengolahan di studio, kekuatan “Subliminal Message” ini semakin bertambah.
Ketiga, ketika beroperasi di alam bawah sadar, dorongan nafsu-nafsu (syahawat) manusia yang dibawa sejak lahir bagaikan bahan bakar yang tidak habis-habisnya bagi ke-efektif-an teknik ini.
colour_subliminal
Kempat, terdapat sejumlah pihak yang sangat bernafsu menggunakannya dan karenanya rela mengeluarkan biaya besar untuk membeli produk seperti ini bahkan membiayai riset-risetnya. Dengan kekuatan uang mereka pula-lah segala kontroversi etikanya dapat diredam ke bawah permukaan sehingga sebagian besar masyarakat dunia tidak tahu menahu soal jahat tersebut.
Siapa Yang Memanfaatkan Teknik-Teknik Ini?
Terlepas dari pro-kontra masyarakat (itu pun hanya di antara kalangan yang memahami masalah ini), teknik-teknik mind controlkendali pikiran digunakan oleh banyak pihak. Khususnya mereka yang bergerak di bidang media massa baik elektronik maupun cetak, mereka sangat faham dan sangat memanfaatkan teknik-teknik ini untuk kepentingan mereka sendiri.
“Subliminal Message” dan yang sejenisnya digunakan sebagai alat politik negara (baca: penguasa saat itu), termasuk untuk kampanye pemenangan pemilu, baik untuk menggerakkan orang memilih kandidat tertentu, maupun untuk mengirim pesan tersembunyi yang mengungkap siapa jati diri sesungguhnya dari kandidat tersebut.
obma-mind-control
Lihat pula site ini:“Barak Obama Subliminal Messages
Selain penggunaan oleh pihak-pihak “otoritas”, teknik ini juga luas digunakan oleh perusahaan pembuat iklan dalam rangka meningkatkan penjualan produk yang diiklankannya.
Pihak militer juga diketahui menggunakan teknik “Subliminal Message” ini untuk melakukan “Healing” atau terapi atas para serdadu yang mengalami trauma perang. Setidaknya itulah yang diakui secara terbuka, dan tentunya pihak militer tak berbeda dalam sikap mereka menggunakan teknik-teknik ini untuk tujuan intelijen maupun ”Psywar” (perang psikologis) terhadap musuh. Disinyalir intelijen Amerika menggunakannya misal dalam film The Exorcist.
Namun ada yang lebih mengkhawatirkan lagi, yaitu ketika “Subliminal Message” disinyalir digunakan oleh para pembuat film dan games, baik film maupun games dewasa dan anak-anak, pertanyaannya adalah “Untuk tujuan apa?” atau “Untuk kepentingan siapa?”. Dan lebih mengerikan lagi ternyata kebanyakan “Subliminal Message” yang digunakan oleh pihak-pihak ini justru mempromosikan sex, pornografi dan sejenisnya! Apalagi yang dapat kita simpulkan bahwa “tujuan” mereka tidak lain adalah penyesatan ummat manusia ke jalan setan dan membentuk budaya kerusakan moral yang luar biasa.
fitnah-dajjal
Apa Akibatnya Jika Teknik Ini Digunakan Secara Luas?
Sebenarnya tidak ada data apakah saat ini teknik-teknik mind controlkendali pikiran tersebut belum digunakan secara luas. Sangat boleh jadi sudah. Namun mungkin bisa lebih parah lagi jika kita tidak berusaha menghentikannya.
Sebagaimana disebutkan di atas, mind controlkendali pikiran dengan subliminal message yang saat ini sebagai primadonanya, telah digunakan oleh beberapa pihak.
  1. Pihak “otoritas” atau pemerintah resmi, dan berarti penggunaanya di jalur politik.
  2. Media massa
  3. Para produsen hiburan
  4. Para pembuat iklan untuk keperluan komersial.
  5. Pribadi-pribadi maupun perusahaan maupun lembaga yang membeli dari produsen konten subliminal.
  6. Intelijen
  7. Siapa lagi?
Pada hakekatnya, sebagaimana semut tertarik pada bau manisnya gula, maka siapapun yang mungkin merasa akan mendapat keuntungan dengan penggunaan teknik-teknik ini, pasti akan berbondong-bondong menggunakannya. Di tengah dunia penghamba materialisme saat ini, semua ukurannya adalah keuntungan materi. Meskipun ada juga pihak yang menginginkan teknik ini untuk pencapaian tujuan mereka yang bersifat non-material, misalnya para penganjur gerakan budaya rusak penghamba setan.
Apa Akibat Yang Mungkin Timbul?
Coba kita lihat dari yang paling ringan, yaitu digunakan secara luas oleh pribadi-pribadi yang memang membeli konten-konten tersebut untuk kebutuhan pribadinya. Misalnya untuk merubah kebiasaan malas menjadi rajin, membuat seseorang yang tak bisa berdagang menjadi mampu berdagang dengan sukses dsb. Menurut hemat kami perubahan diri yang disebabkan oleh sugesti subliminal message bukanlah sebuah perubahan yang benar-benar baik. Pasti cepat atau lambat akan ketahuan apa kelemahan cara ini dalam mengatasi kelemahan-kelemahan seseorang. Yang pasti, karena si orang yang bersangkutan ‘tidak menyadari’ proses perubahan dirinya dari malas menjadi rajin, maka pada hakekatnya ia tak dapat membagi pengalaman tersebut pada orang lain. Juga karena proses ini berjalan instan/segera di alam luar kesadaran, maka jika orang tersebut kembali terkena penyakit malas maka ia tak bisa mengembalikan dirinya kembali menjadi rajin kecuali dengan kembali menggunakan sugesti subliminal message ini. Ya tentu saja, sebab ia tidak dapat mengingat proses perubahan dirinya dari malas menjadi rajin maka ia tak dapat mengulangi proses tersebut dalam kesadaran penuh, alias: ia tergantung pada konten-konten tersebut ketika penyakit lamanya kembali menyerang.
Bukankah itu berarti pada hakekatnya ia belum sembuh atau belum benar-benar menjadi baik?
subliminal_content.
Bagaimana Jika Digunakan Oleh Media Massa Baik Elektronik Maupun Cetak?
Kita akan melihat orang-orang yang amat mudah dibentuk opininya oleh media. Dan sesungguhnya ini sudah terjadi!
Coba kita lihat betapa cepatnya satu opini menjadi opini publik padahal kebenaran belum dibuktikan. Misal dalam ‘buruknya’ Gayus. Memang dia banyak salah, namun apakah masyarakat tidak berpikir bahwa seorang Gayus tak akan menjadi seorang Gayus jika para penerima suap tidak ada! Lantas mengapa hanya Gayus yang harus buruk sendiri? Mengapa segala berita tindak lanjut tentang oknum-oknum yang terlibat dapat di “lupakan” dari agenda pemberitaan?
Bagi media massa, rumusnya sederhana saja: Bad news is good news! Berita buruk adalah “berita baik” bagi media. Artinya: berita buruk adalah berita yang paling menguntungkan bagi media sebab masyarakat pasti ingin tahu soal itu. Maka jika kini Gayus sudah bukan selebriti berita lagi adalah karena sudah ada Nazarudin yang kabur ke Singapura, sebelumnya ada Malinda Dee soal kartu kredit dan sebelumnya dan sebelumnya.
Semua berakhir demikian saja, tak ada pendidikan sosial yang baik bagi masyarakat. Sebab setiap pelaku kejahatan ramai dibicarakan saat kasusnya heboh pertama kali, lengkap dengan detil-detil yang seringkali masih dugaan-dugaan.
tv-mind-control
Dalam Islam, penyebar luasan perbuatan keji adalah dilarang, meskipun terbukti, namun hukuman atas pelaku harus disiarkan secara terbuka. Silahkan anda simak kasus penyebar-luasan gossip atas Aisyah ra. yang terkenal dengan kasus “hadits ifqy”.
Kini yang ada malah sebaliknya, perbuatan jahat disebar luaskan hingga detil-detilnya (termasuk rekonstruksi kejahatan kriminal) sedangkan pelaksanaan hukumannya tak lagi menjadi berita. Alasannya sederhana: gak seru, ‘gak menjual’!
Kami memandang sisi subliminal message yang lebih berbahaya pada media justru ketika mereka menampilkan para presenter wanita dengan baju-baju seksi. Dan ini dapat anda lihat sudah merupakan trend internasional. Jadi sebenarnya para pembaca berita tersebut diam-diam sedang menyiarkan ‘pesan-pesan’ yang lain kepada pemirsanya, terutama kaum pria! Sebenarnya apa maksud media menampilkan presenter seksi? Bukankah tak ada hubungannya dengan berita? Ya, pertanyaan yang sangat perlu di angkat, sebab sebenarnya boleh jadi tingginya rating acara berita bukan karena beritanya selalu bermutu, namun karena media tersebut berhasil menjadikan syahwat seks (yang merupakan nafsu fitrah) sebagai daya tarik media-media tersebut yang diberikan lewat subliminal message! Anda dapat merujuk kepada tulisan “Wanita Pembawa Berita”.
Ketika digunakan sebagai senjata utama di bidang periklanan, maka masyarakat yang memang sudah menjadi materialis semakin gila materi. Sebab benda-benda di iklankan dengan ‘sihir modern’ secara diam-diam.
Dapatkah anda bayangkan bahwa kepala anda dipenuhi berbagai keinginan kuat yang tak dapat anda jelaskan darimana, misalnya ingin belanja ini dan itu tanpa berpikir kesanggupan membayar tagihan kreditnya?
Budaya konsumerisme saat ini, dimana banyak sekali jenis barang maupun penjualnya, dimana orang (khususnya Amerika sebagai negara contoh) sudah menghamba pada kartu kredit dan meskipun Amerika baru saja mengalami kebangkrutan gara-gara bubble economy, namun masih saja kita dapati banyak orang yang membeli barang-barang yang tidak ia butuhkan. Ya, Amerika baru saja mengalami gelombang kejut ekonomi akibat menggelembungnya tagihan kartu kredit masyarakat yang tak terbayarkan.
Timbulnya istilah shopaholic yaitu kegilaan belanja adalah salah satu bentuk sebab akibatnya. Karena isi kepala yang kosong iman, ada manusia-manusia yang terjebak dalam kegilaan terhadap materi sampai benar-benar dapat dikatagorikan kelainan jiwa.
Jika anda pernah menonton serial “Hoarders” (Biography channel), maka mungkin anda akan segera mengerti maksud saya akan betapa mengerikan akibatnya bagi orang-orang yang sangat terpengaruh dengan budaya konsumerisme sampai-sampai menjadi penimbun (hoarder=penimbun) yang kehilangan akal sehat. Dalam gambar berikut ada cuplikan berita dari Amerika tentang keadaan orang-orang yang seperti itu.
hoarders_news.
Kerakusan manusia, kerusakan mental karena nafsu memiliki benda dan menimbunnya dan bangkrutnya masyarakat dengan timbunan hutang dan sampah. Itulah gambaran yang akan kita dapati dari masyarakat korban konsumerisme.
Pemenangnya Hanyalah Masyarakat Yahudi Minoritas Yang Menguasai Perbankan dan Perkreditan Ribawi.
Periklanan lagi-lagi juga menggunakan dorongan nafsu seks sebagai ujung tombaknya. Coba anda perhatikan berapa banyak iklan yang menggunakan wanita seksi sebagi bintangnya padahal barang yang diiklankan sama sekali bukan minat wanita? Iklan oli mesin, aki mobil, iklan deodoran pria dan sebagainya. Mudah saja alasannya, yaitu karena sasaran iklan adalah kaum pria.
Dari obrolan di blog-blog yang membicarakan subliminal message di film-film Disney, ada yang berpendapat bahwa penggunaan subliminal message berupa pornografi dan pornoaksi untuk orang dewasa adalah agar para orangtua ‘betah’ ikut nonton bersama anak-anak mereka sehingga semakin mengakrabkan hubungan orangtua dan anak! Anda percara dengan ‘niat baik’ seperti ini? Jelas saya tidak percaya. Sebab, penggunaan subliminal message berupa pornografi dan pornoaksi untuk orang dewasa di film-film tersebut sebenarnya menyasar/mentargetkan agar para bapak bersedia membeli film-film tersebut untuk anaknya, juga sebenarnya ada tujuan-tujuan lebih jauh lagi yaitu merusakkan mental generasi muda. Ini merupakan agenda tersembunyi dari golongan penghamba setan.
Selain akan meledaknya kegilaan belanja dan meledaknya balon ekonomi kartu kredit, maka di bidang politik, masyarakat pemilih jelas-jelas akan memilih pemimpin yang jauh dari kebaikan. Pemimpin baik mana yang dalam rangka memenangkan dirinya justru menggunakan kebohongan, penipuan dan pengendalian pikiran? Dapat kita pastikan bahwa pemenang pemilu hanyalah mereka yang punya uang paling banyak yang sanggup membayar para programer mind control yang paling trampil.
Setiap hari koran media elektronik dan cetak sibuk memberitakan para birokrat koruptor dari berbagai kalangan. Anggota legislatif, eksekutif dan yudikatif, semua sudah kena. Ya, para ‘komandan barisan demokrasi’ ini sudah menjadi pemangsa rakyat yang katanya ‘berkuasa’ (demokrasi=demos-cratein=kekuasaan di tangan rakyat).
Rakyat hanyalah robot-robot yang dibohongi dengan janji-janji pemilu dan ditambah lagi dengan sihir-sihir modern dari teknologi mind controlling.
Jadi? Akankah ini bermanfaat untuk ummat manusia? Bagaimana rakyat (yang katanya berkuasa atas nama demokrasi itu) akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya? Sebaliknya, setiap politisi yang maju sebenarnya menghendaki rakyat –lah yang akan menjadi robot-robot penghamba dirinya dan akan memenuhi segala syahwat si politisi atau kelompoknya. Sebenarnya, si politisi sendiri awalnya adalah korban mind controlling yang telah membentuk dirinya menjadi gila kekuasaan dan gila materi.
Belum lagi akibat apa yang dapat kita bayangkan jika para pendukung budaya setan memanfatkan teknik-teknik ini untuk tujuan mereka menyesatkan ummat manusia?
Kelompok homesexual adalah kelompok yang sudah terdepan menggunakannya dengan bukti peluncuran serial anak-anak teletubbies! Lihat tulisan-tulisan kami sebelumnya “Tersebarnya Pornografi Adalah Tanda Kecil Kiamat”, “Jangan Biarkan Anak Anda Disihir”dan “AWAS! Dajjal Menyerang Rumah Anda!”. Hanya dalam hitungan kurang dari dua dekade peluncurannya (Maret 1997) kita dapati jumlah penganut gaya hidup kaum Luth ini meningkat drastis! Berbagai aturan yang mengesahkan/melegalkan perbuatan biadab mereka sudah dibuat. Dan masyarakat luas sudah sangat terbiasa dengan kehadiran mereka.
Dengan teknik ini, para penganjur kebatilan, kerusakan, pembangkangan, penyembah setan serasa mendapatkan senjata ampuh. Dan tentu saja semuanya adalah bagian dari Sistem Dajjal yang memang dipersembahkan dan dipersiapkan untuk menyambut sang oknum Dajjal. Lihat tulisan “Mewaspadai Kemunculan Fitnah Dajjal (1)” dan“ Mewaspadai Kemunculan Fitnah Dajjal (2)”.
Bagi Para Penghamba Setan, Tujuannya Adalah Mengajak Sebanyak-banyaknya Manusia Untuk Mengikuti Jalan Sesat Mereka Menuju Neraka.
Sebagiamana janji Iblis dalam Al Qur’an Surah Al-A’raf ayat 16-18:
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta`at). Allah berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya".
Ketika penghamba setan semakin banyak, maka segala kerusakan moral dan tindakan biadab semakin tersebar. Tingkat kriminalitas pasti semakin tinggi dan masyarakat semakin kacau. Semoga tidak terjadi. Namun jika terjadi-pun maka kita tahu bahwa itu adalah takdir Allah atas dunia ini di mana puncak fitnah adalah oknum si mata satu Dajjal.
Bolehkah Kita, Para Da’i di Jalan Allah Memanfaatkannya?
Sejenak pertanyaan di atas menggelitik penulis saat mendiskusikan tulisan ini. Ke-efektif-annya yang luar biasa seolah begitu menggiurkan siapa saja untuk menarik manfaat bagi tujuannya sendiri. Menyadari bahwa kami para da’i di jalan Allah juga harus bersaing dengan kebatilan dalam mengedepankan kebenaran, setiap bantuan yang mungkin, akan terasa sangat disyukuri.
Benarkah?
Acuan da’i dalam berdakwah di Jalan Allah tetaplah syari’at Islam itu sendiri. Halal haram tidak berubah meskipun yang menggunakannya adalah demi mengajak manusia ke Jalan Allah.
Di atas penulis coba menjelaskan bahwa mekanisme teknis ini adalah memanipulasi alam bawah sadar manusia. Dengan teknik ini, manusia akan ‘dikendalikan’, ‘disuruh’ atau ‘dilarang’ tanpa kemauannya. Si obyek penderita tidak menggunakan akalnya. Karena justru teknik ini menghambat proses berpikir yang hakiki.
al-quran
Dalam Islam, segala hal, atau zat yang dapat membahayakan akal, apakah dengan cara menghilangkan akal seseorang, atau membuatnya tidak sadar dalam melakukan sesuatu, atau memperbodohi-nya, maka itu di larang dalam Islam.
Contohnya adalah minuman keras atau khamr, dikemudian hari para ulama sepakat mengharamkan rokok dan NAPZA seluruhnya, Insya Allah suatu saat akan keluar fatwa pengharaman semua teknik Mind ControlKendali Pikiran ini.
Penggunaan teknik mind controlkendali pikiran yang manapun pada hakekatnya bertentangan secara diametral dengan maksud dakwah di Jalan Allah.
Dakwah Islam bertujuan untuk membebaskan manusia dari penghambaan terhadap sesama manusia menjadi peghambaan manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala semata.
Dakwah Islam dimaksudkan untuk membebaskan penghambaan antara sesama manusia menuju hanya kepada penghambaan ke pada Allah semata. Kalimat laa ilaaha illAllah sudah cukup menggambarkan bahwa segala bentuk peribadatan/penghambaan kepada selain Allah harus ditolak. Jadi jika ada sesuatu yang dapat membuat manusia tunduk, patuh, berserah diri, melaksanakan perintah siapapun selain Allah, maka itu batil! Kedudukannya dapat sampai ke derajat syirik sebab keadaannya seperti arbaaban min duunillah (tuhan selain Allah) sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 31 sebagai berikut:
Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Selain itu, Islam tidak menghendaki seseorang ‘dipaksa’ menjadi seorang muslim. Berdakwah dengan subliminal message sama dengan memaksa seseorang menerima keimanan tanpa sadar. Ini tidak mungkin, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur’an Surah Al Baqarah ayat 256, (tiada paksaan dalam Dien).
Keimanan harus diterima dengan kesadaran penuh, dipikirkan dengan akal dan diterima dengan hati. Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Fa’lam Annahu laa ilaaha illAllah ( Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan Yang Haq melainkan Allah) (QS. Muhammad 47:19). Artinya perintah mengenal ke Esaan Allah sebagai Illah haruslah di-ilmu-i, dan ini artinya dengan kesadaran penuh.
Oleh karena itu, tak mungkinlah seorang da’i penyeru manusia ke Jalan Allah dapat dibenarkan menggunakan semua teknik pengendali pikiran ini, apakah untuk tujuan-tujuan lain apalagi untuk tujuan dakwah.
Wallahua’lam

Terkait:
  1. Bagaimana Televisi Merusak Pikiran Anda
  2. The Illuminati Formula to Create An Undetectable Total Mind Controlled Slave
  3. Mind Control
  4. MK Ultra Mind Control
  5. The Mental Revolution 2012

Siapa yang Berada di Balik Wikileaks?

Siapa yang Berada di Balik Wikileaks?

[Who is Behind Wikileaks?]
Michel-Chossudovsky-Prof
Oleh: Michel Chossudovsky
"Dengan menarik sebuah tuas sederhana yang mengontrol aliran uang, para bankir Dunia dapat membuat atau menghancurkan ekonomi seluruh dunia. Dengan mengontrol siaran pers strategi ekonomi yang membentuk tren nasional, elite kekuasaan tidak hanya dapat memperketat cengkeraman terhadap struktur ekonomi bangsa ini, namun mereka dapat memperluas kontrolnya ke seluruh dunia. Mereka yang memiliki kekuasaan kontrol seperti ini logis menginginkan untuk tetap berada di belakang layar, tidak terlihat oleh orang-orang biasa ... " (Aldous Huxley)
Wikleaks didukung sebagai sebuah terobosan dalam perjuangan melawan disinformasi media dan kebohongan pemerintah Amerika Serikat.
Tidak diragukan lagi, dokumen yang dirilis merupakan sebuah bank data penting dan berharga.  Dokumen telah digunakan oleh para peneliti kritis sejak awal proyek Wikileaks.  Pengungkapan  Wikileaks sebelumnya telah difokuskan kepada kejahatan perang Amerika Serikat di Afghanistan (Juli 2010) serta masalah yang berkaitan dengan kebebasan sipil dan "militerisasi Tanah Air" (lihat Tom Burghardt, Militarizing the "Homeland" in Response to the Economic and Political Crisis, Global Research, October 11, 2008)
Pada bulan Oktober 2010, WikiLeaks melaporkan telah merilis sekitar 400.000 dokumen-dokumen rahasia perang Irak yang meliput peristiwa antara tahun 2004-2009 (Tom Burghardt, The WikiLeaks Release: U.S. Complicity and Cover-Up of Iraq Torture Exposed,, Global Research, 24 Oktober 2010).  Pengungkapan dokumen ini yang dimuat dalam the Wikileaks Iraq War Logs memberikan "bukti lebih lanjut mengenai peran Pentagon dalam penyiksaan sistematis terhadap rakyat Irak yang dilakukan oleh Amerika Serikat – pasca didudukannya - rezim Saddam."  (Ibid)
Organisasi-organisai Progresif telah memuji upaya-upaya yang dilakukan Wikileaks.  Situs  kami juga  Global Research telah menyediakan liputan yang luas dari proyek Wikileaks ini.
Kebocoran yang digembar-gemborkan sebagai kemenangan yang tidak terhingga terhadap sensor korporasi media.
Akan tetapi ternyata lebih dari sekedar yang dapat dilihat oleh mata.
Bahkan sebelum proyek diluncurkan, media utama/mainstream telah melakukan kontak dengan Wikileaks.
Ada juga laporan dari pertukaran email yang telah diterbitkan Wikileaks, pada awal proyek dalam bulan Januari 2007, menghubungi dan meminta nasihat kepada Freedom House termasuk undangan kepada Freedom House untuk berpartisipasi dalam dewan penasehat Wikileaks.  Freedom House adalah organisasi watchdog  yang berbasis di Washington yang mendukung perluasan  kebebasan di seluruh dunia".
"Kami sedang mencari satu atau dari dua anggota dewan penasehat awal dari FH [Freedom House] yang mungkin memberikan saran berikut:
  1. Kebutuhan FH sebagai pengguna dari bocoran-bocoran yang membongkar kejahatan politik dan bisnis.
  2. Kebutuhan akan sumber-sumber bocoran sebagaimana yang dialami oleh FH
  3. Rekomendasikan FH kepada anggota-anggota dewan lainnya.
  4. Saran umum mengenai pendanaan, berkoalisi [sic] pengembangan dan desentralisasi operasi serta kerangka politik. (Wikileaks Leak email exchanges, January 2007).
Wikilekas juga melakukan negosiasi dengan beberapa yayasan perusahaan dengan maksud untuk mengamankan dana. (Wikileaks Leak pertukaran e-mail, Januari 2007]
Yang terpenting dari jaringan keuangan WikiLeaks adalah Wau Holland Foundation, Jerman.  ...  "Yang terdaftar sebagai sebuah perpustakaan di Australia, terdaftar sebagai yayasan di Perancis, terdaftar sebagai surat kabar di Swedia," kata Mr Assange.  WikiLeaks memiliki dua buah organisasi amal bebas pajak di Amerika Serikat, yang dikenal dengan 501C3, yang "bertindak sebagai sebuah front" untuk situs, katanya.  Dia menolak untuk memberikan nama-nama mereka, dengan mengatakan mereka bisa "kehilangan sebagian uang hibah karena sensitivitas politik."
Mr Assange mengatakan WikiLeaks memperoleh kira-kira setengah uangnya dari sumbangan ala kadarnya melalui situs internetnya, dan setengah lainnya dari "kontak pribadi," termasuk " beberapa jutaan dari orang-orang yang mendatanginya (WikiLeaks Keeps Funding Secret, WSJ.com, August 23, 2010)
Pada awal tahun 2007, Wikileaks mengakui bahwa proyek tersebut telah "didanai  oleh para pembangkang Cina, ahli matematika yang mendirikan perusahaan teknologi, dari Amerika Serikat, Taiwan, Eropa, Australia dan Afrika Selatan .... [dewan penasehatnya] mencakup perwakilan dari  komunitas pengungsi orang-orang Rusia dan Tibet, menurut laporan seorang mantan analis intelijen dan kriptografer. "  (Wikileaks Leak pertukaran email, Januari 2007).

Wikileaks merumuskan pesan dalam situsnya sebagai berikut: "[Wikileaks merupakan] versi Wikipedia yang tidak disensor yang mengetengahkan sejumlah besar dokumen yang tidak bisa dilacak mengenai bocoran dan analisisa. Kepentingan utama kami adalah mengungkap rezim penindas di Asia, mantan blok Soviet, Sub-Sahara Afrika dan Timur Tengah.  Tapi kami juga berharap untuk dapat membantu Barat yang ingin mengungkapkan perilaku yang tidak etis dalam pemerintahan dan perusahaan-perusahaan mereka, " CBC News - Website wants to take whistleblowing online, 11 January 2007,  penekanan ditambahkan).
Pesan ini telah ditegaskan oleh Julian Assange dalam sebuah wawancara dengan the New Yorker dalam bulan Juni 2010:
"Target utama kami adalah rezim yang sangat menindas di Cina, Rusia dan Eurasia Tengah, tapi kami juga berharap untuk membantu mereka di Barat yang ingin mengungkapkan perilaku ilegal atau tidak bermoral pemerintah dan perusahaan-perusahaan mereka sendiri. (Dikutip dari WikiLeaks and Julian Paul Assange : The New Yorker, 7 Juni 2010, penekanan ditambahkan)
Assange juga mengisyaratkan bahwa dengan "mengekspos rahasia-rahasia tersebut" dapat berpotensi menurunkan kredibilitas banyak pemerintahan yang mengendalikan realitas - termasuk pemerintah Amerika Serikat ."  (Ibid)
Sejak awal, fokus geopolitik Wikileaks  adalah terhadap "rezim yang menindas" di Eurasia dan Timur Tengah yang "menarik" untuk elit Amerika, dan tampaknya cocok dengan tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.  Selain itu, komposisi dari tim Wikileaks (termasuk para pembangkang Cina), belum lagi metodologi dalam "mengekspos rahasia" pemerintah asing, yang selaras dengan praktek operasi rahasia Amerika Serikat (dan didukung oleh Freedom House) diarahkan untuk memicu "perubahan rezim" serta mendorong" revolusi rakyat "di berbagai bagian Dunia.
Peran Korporasi Media: Peran Sentral the New York Times
Wikileaks bukanlah merupakan media alternatif dengan inisiatif yang khas.  The New York Times, Guardian dan Der Spiegel secara langsung terlibat dalam melakukan editing dan penseleksian dokumen bocoran dokumen.  The Economist London juga memainkan peran penting.
Sementara proyek dan editornya, Julian Assange mengungkapkan komitmen dan kepeduliannya terhadap kebenaran dalam media, baru-baru ini Wikileaks merilis kawat kawat rahasia kedutaan besar yang telah dengan hati-hati "diedit" terlebih dahulu oleh media utama/mainstream dalam hubungannya dengan pemerintah Amerika Serikat.  (Lihat Wawancara dengan David E. Sanger, Fresh Air, PBS, 8 Desember 2010)
Kolaborasi antara Wikileaks dengan media utama/mainstream yang dipilih bukanlah merupakan sebuah kebetulan, akan tetapi hal itu merupakan bagian dari perjanjian antara beberapa surat kabar besar Eropa dan Amerika Serikat dengan editor Wikileaks, Julian Assange.
Pertanyaan pentingnya adalah siapa yang mengontrol dan mengawasi pemilihan, penyebaran serta pengeditan dokumen yang dirilis ke publik secara lebih luas?
Apakah tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat sedang dilakukan melalui proses revisi?
Apakah Wikileaks bagian dari kebangkitan opini publik, dalam perang melawan kebohongan dan rekayasa yang muncul setiap hari di media cetak dan di jaringan TV?
Jika demikian, bagaimana melancarkan perjuangan melawan disinformasi media ini  sambil melakukan partisipasi dan kolaborasi dengan arsitek-arsitek perusahaan disinformasi media?
Wikileaks telah meminta arsitek disinformasi media untuk melawan disinformasi: Prosedur ganjil dan tidak sesuai.
Korporasi media Amerika dan lebih khusus lagi The New York Times merupakan bagian integral dari lembaga ekonomi dengan hubungan ke Wall Street, Washington think tank dan Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).
Selain itu, korporasi media Amerika Serikat telah mengembangkan hubungan yang sudah berlangsung lama dengan aparat intelijen Amerika Serikat, seperti beberapa waktu lalu dalam "Operation Mocking Bird", sebuah inisiatif yang berasal dari Proyek Khusus Kantor CIA (OSP), yang didirikan pada awal tahun 1950-an.
Bahkan sebelum proyek Wikileaks dimulai, media utama/mainstream itu telah terlibat. Sebuah peran ditetapkan dan disepakati untuk korporasi media tidak hanya dalam merilis, akan tetapi juga dalam pemilihan dan pengeditan bocoran berita.  Dalam sebuah ironi yang pahit, "profesional media", menggunakan kata-kata Julian Assange dalam sebuah wawancara dengan The Economist, sejak dari awal menjadi mitra dalam proyek Wikileaks.
Selain itu, wartawan kunci dengan mata rantai kepada kebijakan luar negeri Amerika Serikat – lembaga intelijen keamanan nasional telah bekerja sama secara erat dengan Wikileaks dalam mendistribusikan dan penyebaran bocoran dokumen.
Dalam sebuah ironi yang pahit, Wikileaks mitra The New York Times, yang secara konsisten mempromosikan disinformasi media, sekarang sedang dituduh melakukan konspirasi.  Untuk apa?  Untuk mengungkapkan kebenaran?  Atau untuk memanipulasi kebenaran?  Dalam kata-kata Senator Joseph L. Lieberman:
"Tentu saya yakin bahwa WikiLleaks telah melanggar Undang-Undang Spionase, tapi bagaimana dengan organisasi berita - termasuk The Times - yang menerima dan mendistribusikannya" kata Mr Lieberman, dan ia menambahkan: "Bagi saya, The New York Times telah melakukan sedikitnya sebuah tindakan buruk, apakah mereka telah melakukan kejahatan, saya pikir perlu dilakukan penyelidikan dengan sangat intensif oleh Departemen Kehakiman (WikiLeaks Prosecution Studied by Justice Department - NYTimes.com, 7 December 2010)
Peran yang dilakukan oleh The New York Times untuk melakukan "pengeditan" jelas diakui oleh David E Sanger, Kepala koresponden NYT Washington:
"Kami memeriksa kawat-kawat rahasia dengan berhati-hati untuk mencoba meredaksi materi yang kami pikir bisa merusak individu atau melemahkan operasi yang sedang berlangsung.  Dan bahkan kami mengambil langkah-langkah yang sangat tidak biasa dengan menunjukkan 100 atau lebih kawat rahasia, atau kami menulis  surat kepada pemerintah Amerika Serikat dan meminta saran kepada mereka jika memiliki redaksi tambahan. "  (Lihat PBS Interview; The Redacting and Selection of Wikileaks documents by the Corporate Media, PBS interview on "Fresh Air" with Terry Gross: 8 December 2010, penekanan ditambahkan).
Sanger kemudian mengatakan dalam wawancaranya:
"Ini merupakan tanggungjawab jurnalisme Amerika, kembali kepada pendirian negara ini, untuk menarik diri dan mencoba menghadapi hari dengan isu-isu paling sulit dan melakukannya secara independen dari pemerintah." (Ibid)
"Lakukan secara independen dari pemerintah" sementara pada saat yang sama "meminta kepada mereka [pemerintah Amerika Serikat] jika mereka memiliki redaksi tambahan untuk direkomendasikan"?
David E. Sanger tidak dapat digambarkan sebagai model  wartawan independen. Dia adalah anggota Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR) dan the Aspen Institute's Strategy Group yang sekelompok dengan orang-orang seperti Madeleine K. Albright, Condoleeza Rice, mantan Menteri Pertahanan William Perry, mantan kepala CIA, John Deutch, presiden Bank Dunia,  Robert.  B. Zoellick dan Philip Zelikow, mantan direktur eksekutif Komisi 9 / 11, termasuk juga tokoh-tokoh terkemuka lainnya.  (Lihat juga F. William Engdahl, Wikileaks: A Big Dangerous US Government Con Job, Global Research, 10 Desember 2010).
Perlu dicatat bahwa beberapa orang wartawan Amerika dan anggota-anggota Dewan Hubungan Luar Negeri telah mewawancarai Wikileaks, termasuk Richard Stengel dari Majalah Time (November 30, 2010) dan dari The New Yorker, Raffi Khatchadurian.  (WikiLeaks and Julian Paul Assange : The New Yorker, June 11, 2007)
Secara historis, The New York Times dalam jangka waktu lama telah melayani kepentingan keluarga Rockefeller.  Pada waktu The New York Times dipimpin oleh Arthur Sulzberger Jr, yang juga sebagai anggota Dewan Hubungan Luar Negeri, putra Arthur, Ochs Sulzberger dan cucunya Hays Sulzberger menjabat sebagai Pengelola Yayasan Rockefeller.  Ethan Bronner, editor luar negeri The New York Times serta Thomas Friedman juga anggota Dewan Hubungan Luar Negeri (CFR).  (Membership Roster - Council on Foreign Relations)
Sementara Rockefeller juga memiliki pancang penting sebagai pemegang saham beberapa korporasi media Amerika Serikat.
Kedutaan Besar dan Kawat Rahasia Departemen Luar Negeri
Seharusnya tidak mengejutkan bahwa David E. Sanger dan rekan-rekannya di NYT memusatkan perhatian mereka kepada penyebaran kawat rahasia Wikileaks yang sangat "selektif", dengan memfokuskan pada bidang yang akan mendukung kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat: program nuklir Iran, Korea Utara,  Arab Saudi dan Pakistan yang mendukung Al Qaeda, Cina hubungannya dengan Korea Utara, dll. Dokumen-dokumen kawat rahasia yang dirilis kemudian digunakan sebagai sumber bahan artikel dan komentar dalam koran NYT.
Kawat-kawat rahasia Kedutaan Besar dan Departemen Luar Negeri yang dirilis oleh Wikileaks telah diredaksi dan disaring.  Mereka menggunakannya untuk tujuan propaganda.  Dokumen-dokumen tersebut bukan merupakan sebuah kesatuan lengkap dan berkesinambungan dari sebuah memorandum.
Dari daftar kawat rahasia yang dipilih, kebocoran dokumen digunakan untuk membenarkan agenda kebijakan luar negeri Amerika Serikat.  Sebuah contoh adalah yang diduga sebagai program senjata nuklir Iran, yang merupakan sasaran sejumlah memo Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, serta dukungan Arab Saudi terhadap terorisme Islam.
Program Nuklir Iran
Bocoran kawat rahasia digunakan untuk memberi masukan dalam melakukan kampanye disinformasi mengenai senjata pemusnah massal Iran.  Sementara bocoran kawat rahasia yang digembar-gemborkan sebagai "bukti" bahwa Iran merupakan ancaman, namun tidak disebutkan kebohongan dan rekayasa korporasi media mengenai dugaan program senjata nuklir Iran, juga tidak disebutkan oleh mereka di dalam kawat rahasia yang dibocorkan.
Bocoran yang mereka salurkan ke dalam mata rantai korporat berita, diedit dan disunting oleh the New York Times, tidak dipungkiri lagi melayani kepentingan yang lebih luas dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat, termasuk persiapan perang AS-NATO-Israel yang diarahkan terhadap Iran.
Sehubungan dengan "bocoran intelijen" yang mencakup dugaan program senjata nuklir Iran, David E. Sanger telah memainkan peran penting.  Pada bulan November 2005, The New York Times menerbitkan sebuah laporan yang ditulis bersama oleh David E. Sanger dan William J. Broad berjudul "Relying on Computer, U.S. Seeks to Prove Iran's Nuclear Aims".
Artikel ini mengacu kepada dokumen misterius dari komputer laptop Iran yang dicuri,  termasuk "sebuah gambar misil re-entry vehicle*" yang konon bisa menampung senjata nuklir yang diproduksi Iran:
"Pada pertengahan Juli, pejabat senior intelijen Amerika memanggil pemimpin lembaga inspeksi atom internasional ke lantai paling atas gedung pencakar langit yang menghadap ke Danube di Wina, kemudian meyingkapkan isi komputer laptop curian dari Iran.
Orang Amerika mengadakan konferensi dengan menayangkan lebih dari seribuan halaman simulasi dan sejumlah percobaan yang sumbernya berasal dari komputer laptop Iran, mereka menjelaskan dengan menunjukkan upaya-upaya yang dilakukan Iran dalam waktu yang lama untuk merancang sebuah hulu ledak nuklir, demikian menurut setengah lusin orang Eropa dan Amerika peserta rapat.
Walaupun dokumen-dokumen tersebut, sejak dari awal diakui oleh orang Amerika, bahwa Iran tidak terbukti memiliki bom atom.  Meskipun Iran bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai, Namun mereka tetap menyajikan dokumen-dokumen tersebut sebagai bukti kuat, bahwa Iran berusaha untuk mengembangkan hulu ledak padat yang dimuat di atas rudal Shahab, yang bisa menjangkau Israel dan negara-negara lain di Timur Tengah. "(  William J. Broad dan David E. Sanger Relying on Computer, U.S. Seeks to Prove Iran's Nuclear Aims - New York Times, November 13, 2005, emphasis added)
"Dokumen-dokumen rahasia" ini yang kemudian disampaikan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat ke Badan Energi Atom Internasional IAEA, dengan maksud untuk menunjukkan bahwa Iran melakukan pengembanan program senjata nuklir. Mereka juga menggunakannya sebagai alasan untuk melaksanakan modus sanksi ekonomi yang diarahkan terhadap Iran, yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB.
Sementara keaslian "dokumen-dokumen rahasia" ini dipertanyakan, sebuah artikel yang baru-baru ini ditulis oleh wartawan investigasi Gareth Porter mengkonfirmasi dengan tegas bahwa dokumen laptop yang misterius itu adalah palsu.  (Lihat Gareth Porter, Exclusive Report: Evidence of Iran Nuclear Weapons Program May Be Fraudulent, Global Research, 18 November, 2010).
Gambar-gambar yang dimuat dalam dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh William J. Broad dan David E. Sanger tidak menyinggung rudal Shahab, akan tetapi sistem rudal yang sudah usang Korea Utara yang dinonaktifkan oleh Iran pada pertengahan 1990-an.  Gambar-gambar yang disajikan oleh pejabat Departmen Luar Negeri Amerika Serikat tergolong ke dalam "Hulu Ledak Rudal yang Salah"
Pada bulan Juli 2005, ...  Robert Joseph, Wakil Menlu Amerika Serikat urusan pengawasan senjata dan keamanan internasional, membuat presentasi formal yang diklaim sebagai dokumen-dokumen program senjata nuklir Iran kepada pejabat terkemuka IAEA di Wina.  Joseph terinsprasi mengutip dari dokumen-dokumen di layar, memberi perhatian khusus pada rangkaian gambar teknik atau "skema" yang menampilkan 18 cara yang berbeda dalam menyesuaikan sebuah muatan yang tidak dikenal ke dalam kendaraan re-entry atau "hulu ledak" rudal balistik jarak menengah Iran,  yaitu Shahab-3.  Ketika analis IAEA diizinkan untuk memempelajari dokumen, mereka menemukan bahwa skema-skema tersebut  berdasarkan atas sebuah kendaraan re-entry, si penganalisa mengetahuinya bahwa hal tersebut telah ditinggalkan oleh militer Iran dalam rangka mendukung desain baru yang lebih ditingkatkan.  Hulu ledak yang ditampilkan dalam skema berbentuk "topi bodoh" bentuk asli rudal Korea Utara, No Dong, yang Iran telah memperolehnya pada pertengahan tahun 1990-an.  ...  Dokumen laptop yang menggambarkan kendaraan re-entry yang salah sedang dirancang ulang.  ...  (Gareth Porter, op cit, penekanan ditambahkan)
David E, Sanger, yang rajin bekerja dengan Wikileaks di bawah slogan kebenaran dan transparansi juga berperan dalam "bocoran" the New York Times yang digambarkan oleh Gareth Porter sebagai intelijen palsu.  (Ibid)
Sementara isu intelijen palsu ini yang diterima hampir tidak ada liputan media, ia langsung membatalkan pernyataan Washington mengenai dugaan senjata nuklir Iran.  Hal ini juga menyangkut masalah legitimasi sanksi yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB terhadap Iran.
Selain itu, merupakan sebuah ironi yang pahit, NYT meredaksi ulang secara selektif kawat rahasia kedutaan besar bocoran Wikileaks,  yang bermanfaat tidak hanya untuk melayani pengabaian isu sentral dari intelijen palsu, akan tetapi juga untuk memperkuatnya, melalui disinformasi media, Washington mengklaim bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.  Salah satu contoh adalah artikel yang ditulis berama David E. Sanger pada November 2010 yang mengutip kawat rahasia Wikileaks sebagai sumber rujukannya.
"Iran memperoleh 19 rudal dari Korea Utara, menurut kawat  rahasia [Wikileaks] tanggal 24 Februari tahun ini .... (WikiLeaks Archive — Iran Armed by North Korea - NYTimes.com, 28 November 2010).
Dikatakan rudal ini memiliki "kemampuan untuk menyerang ibukota-ibukota di Eropa Barat atau dengan mudah mencapai Moskow, dan pejabat Amerika memperingatkan bahwa gerak maju mereka dapat mempercepat pembangunan rudal balistik antar benua Iran."  (Ibid, penekanan ditambahkan).
Wikilekas, Iran dan Dunia Arab
Kawat  rahasia yang dirilis oleh WikiLeaks juga digunakan untuk menciptakan perpecahan antara Iran di satu pihak  dan Arab Saudi beserta negara-negara Teluk di pihak lain.
"Setelah WikiLeaks mengklaim bahwa negara-negara Arab tertentu prihatin tentang program nuklir Iran dan mendesak Amerika Serikat untuk mengambil tindakan [militer] untuk mencegah  Iran, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton mengambil keuntungan dari masalah ini dengan mengatakan bahwa kawat rahasia yang dirilis menunjukkan kekhawatiran Amerika Serikat tentang  program nuklir Iran dan berbagi dengan komunitas internasional. "  Tehran Times : WikiLeaks promoting Iranophobia,, 5 Desember 2010)
Media Barat telah menggunakan kesempatan ini dengan menambahkan kutipan memorandum Departemen Luar  Negeri yang dirilis oleh Wikleaks, dengan maksud untuk membenarkan bahwa Iran sebagai ancaman bagi keamanan global, serta mendorong perpecahan antara Iran dengan dunia Arab.
“Perang Global Melawan Terorisme”
Kebocoran yang dikutip oleh media Barat mengungkapkan dukungan dari negara-negara Teluk dan Arab Saudi kepada beberapa organisasi teroris Islam, sebuah fakta yang dikenal dan dokumentasinya cukup berlimpah.
Namun apa yang tidak disebutkan dalam laporan tersebut, padahal penting untuk memahami mengenai  "Perang Global Melawan Terorisme", dimana sebenarnya secara historis intelijen Amerika Serikat telah menyalurkan dukungannya kepada organisasi-organisasi teroris melalui Pakistan dan Arab Saudi.  (Lihat Chossudovsky Michel, "Perang Melawan Terorisme" Amerika, Global Research, Montreal, 2005).  Ini adalah operasi intelijen rahasia yang disponsori Amerika Serikat dengan menggunakan intelijen Saudi dan Pakistan sebagai perantaranya.
Dalam hal ini, penggunaan dokumen Wikleaks oleh media cenderung mempertahankan ilusi bahwa CIA tidak ada hubungannya dengan jaringan teror dan bahwa Arab Saudi dan negara-negara Teluk yang telah "menyediakan bagian terbesar dana" antara lain untuk Al Qaeda,  Taliban, Lashkar-e-Taiba, padahal pembiayaan ini dilakukan melalui penghubung dengan melakukan konsultasi dengan rekan intelijen mereka di Amerika Serikat:
"Informasi ini terungkap dalam seri terakhir dokumen yang dirilis oleh Wikileaks pada hari Minggu. Dalam komunikenya kedutaan besar Amerika Serikat di Arab Saudi dan negara-negara Teluk kepada Departemen Luar Negeri, menjelaskan sebuah keadaan di mana para donor swasta yang kaya, sering secara terbuka dan dengan boros mendukung kelompok yang sama  dimana Arab Saudi mengklaim harus berjuang" ( Wikileaks: Saudis, Gulf States Big Funders of Terror Groups - Defense/Middle East - Israel News - Israel National News)
Demikian pula kaitannya dengan Pakistan
Kawat rahasia yang diperoleh WikiLeaks dan tersedia untuk sejumlah organisasi berita, membuat jelas bahwa di balik kepastian kebohongan publik, terdapat perselisihan mendalam [antara Amerika Serikat dan Pakistan] menyangkut tujuan-tujuan strategis mengenai  isu-isu seperti dukungan Pakistan terhadap Taliban Afghanistan dan menerima Al Qaeda  ,..." (Wary Dance With Pakistan in Nuclear World, The New York Times December 1, 2010)
Sifat laporan ini berfungsi untuk memberikan legitimasi terhadap serangan pesawat drone Amerika Serikat  terhadap target yang diduga teroris di wilayah Pakistan.
Korporasi Media menggunakan dan meberikan interpretasi terhadap kawat rahasia Wikileaks berfungsi untuk membenarkan dua mitos yang terkait:
  1. Iran memiliki program senjata nuklir dan merupakan ancaman bagi keamanan global.
  2. Arab Saudi dan Pakistan adalah negara sponsor Al Qaeda.  Mereka memberikan dana kepada organisasi teroris Islam yang berniat menyerang Amerika Serikat dan sekutu-sekutu NATO-nya.
CIA dan Korporasi Media
Hubungan CIA dengan media Amerika Serikat cukup banyak didokumentasikan.  The New York Times terus melakukan hubungan dekat tidak hanya dengan intelijen Amerika Serikat, akan tetapi juga dengan Pentagon dan baru-baru ini dengan Departemen Keamanan Dalam Negeri.
"Operation Mocking Bird" merupakan inisiatif CIA dari Kantor Proyek Khusus (Office of Special Projects - OSP), yang didirikan pada awal tahun 1950-an.  Tujuannya adalah untuk memberikan pengaruh kepada Amerika Serikat serta media asing.  Dari tahun 1950-an, anggota media Amerika Serikat  yang secara rutin didaftar oleh CIA.
Hubungan kerja diam-diam CIA dengan media Amerika Serikat dijelaskan dalam artikel Carl Bernstein pada majalah the Rolling Stone tahun 1977 berjudul The CIA and the Media:
"Lebih dari 400 orang wartawan Amerika yang [dengan] diam-diam melakukan tugasnya untuk Central Intelligence Agency, sesuai dokumen pada berkas di markas besar CIA [1950-1977]. Beberapa orang wartawan yang berhubungan dengan CIA melakukannya secara diam-diam. Beberapa orang dengan terang-terangan ... Para wartawan berbagi notebook mereka dengan CIA. Editor berbagi bersama staf mereka. Beberapa orang wartawan pemenang Hadiah Pulitzer, ... Umumnya kurang terpuji:.. koresponden asing yang merupakan asosiasi CIA membantu pekerjaan mereka.  ...;
Di antara eksekutif yang mendukung kerjasama dengan CIA adalah Williarn Paley dari Columbia Broadcasting System, Henry Luce dari Tirne Inc, Arthur Hays Sulzberger dari New York Times, Barry Bingham Sr dari LouisviIle Courier Journal, dan James Copley dari  Copley News Service.  Organisasi-organisasi lain yang bekerja sama dengan CIA termasuk American Broadcasting Company, the National Broadcasting Company, Associated Press, United Press International, Reuters, Hearst Newspapers, Scripps Howard, majalah Newsweek, the Mutual Broadcasting System, Miami Herald dan the old Saturday Evening Post serta New York Herald‑Tribune. (The CIA and the Media by Carl Bernstein)
Bernstein menyatakan, dalam hal ini, bahwa "CIA menggunakan media berita Amerika jauh lebih luas daripada Badan-badan resmi lainnya telah diketahui secara umum atau dalam sesi tertutup dengan anggota Kongres" (ibid).
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan CIA ke media menjadi semakin kompleks dan canggih.  Kita berhadapan dengan jaringan raksasa propaganda yang melibatkan sejumlah instansi pemerintah.
Media disinformasi telah dilembagakan.  Kebohongan dan rekayasa menjadi semakin terang-terangan jika dibandingkan dengan tahun 1970-an.  Media Amerika Serikat telah menjadi corong kebijakan luar negeri Amerika Serikat.  Disinformasi secara rutin "ditanamkan" oleh agen CIA di ruang berita harian utama, majalah dan saluran TV: "Sejumlah wartawan yang berhubungan baik menyediakannya secara eksklusif, yang diliput oleh beberapa sumber-sumber berita utama/mainstream, dimana parameter perdebatan diatur dan "realitas resmi" didedikasikan untuk mensuplai informasi pamirsa yang berada di strata bawah dalam rangkaian berita "(Chaim Kupferberg, The Propaganda Preparation of 9/11, Global Research, September 19, 2002)..
Sejak tahun 2001, media Amerika Serikat telah mengambil peran baru dalam mendukung  "Perang Global Melawan Terorisme" (GWOT) dan membuat kamuflase kejahatan perang yang disponsori Amerika Serikat.  Segera sesudah serangan 9/11, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld mendirikan the Office of Strategic Influence (OSI), atau "Kantor disinformasi", label yang merupakan kritikan: "Departemen Pertahanan mengatakan mereka perlu melakukan hal ini, dan mereka  benar-benar melakukannya dengan  menanamkan cerita palsu di luar negeri - sebagai upaya untuk mempengaruhi opini publik di seluruh dunia“ (Interview with Steve Adubato, Fox News, 26 December 2002, see also Michel Chossudovsky, War Propaganda, Global Research, January 3, 2003).
Korporasi media dewasa ini adalah alat propaganda perang, yang menimbulkan pertanyaan: mengapa NYT tiba-tiba meningkatkan pemberitaan mengenai transparansi dan kebenaran di media dengan  membantu Wikileaks "menyebarkan isi beritanya", dan bahwa orang-orang di seluruh Dunia tidak akan berhenti walau sesaatpun mempertanyakan mengenai dasar hubungan yang aneh ini.
Di permukaan, tidak membuktikan bahwa Wikileaks merupakan operasi rahasia CIA.  Namun, mengingat hubungan korporat media yang terpadu dan terstruktur untuk intelijen Amerika Serikat, belum lagi keterkaitan wartawan secara individu kepada lembaga keamanan militer-nasional, isu PsyOp yang disponsori CIA tentu harus dibenahi.
Bertemunya Wikileaks dan Kelompok Korporasi
Wikileaks dan The Economist juga telah masuk ke dalam hubungan yang tampaknya kontradiktif.  Pendiri dan editor Wikileaks Julian Assange telah diberi The Economist Award New Media pada tahun 2008.
The Economist memiliki hubungan dekat dengan elit keuangan Inggris.  Ini adalah sebuah korporasi outlet berita, yang dengan pengaruhnya, mendukung keterlibatan Inggris dalam perang Irak.  Menunjukkan dukungannya kepada keluarga Rothschild.  Sir Evelyn Robert Adrian de Rothschild adalah ketua The Economist 1972-1989.  Istrinya Lynn Forester de Rothschild saat ini duduk pada dewan pengurus The Economist's.  Keluarga Rothschild juga memiliki kepentingan sebagai pemegang saham yang cukup besar di The Economist.
Pertanyaan yang lebih jauh adalah mengapa Julian Assange menerima dukungan dari korporasi berita terkemuka Inggris yang secara konsisten telah terlibat dalam disinformasi media?
Apakah kita tidak berurusan dengan kasus "perbedaan pendapat yang direkayasa", dimana proses dukungan dan pemberian penghargaan terhadap usaha-usaha yang dilakukan oleh  Wikileaks, menjadi sebuah cara untuk mengendalikan dan memanipulasi proyek Wikileaks, sementara pada saat yang sama ditanamkan ke media utama/mainstream.
Juga layak untuk menyebutkan huungan penting lainnya.  Pengacara Julian Assange, Mark Stephens dari Finers Stephens Innocent (FSI), sebuah firma hukum elit utama London, kebetulan menjadi penasihat hukum Rothschild Waddesdon Trust.  Sementara hal ini tidak membuktikan apapun, meskipun demikian tetap harus dilakukan pemeriksaan dalam konteks yang lebih luas terhadap kelompok korporasi yang mendukung Wikileaks: seperti NYT, CFR, The Economist, Time Magazine, Forbes, Finers Stephens Innocent (FSI), dll.
Merekayasa Perbedaan Pendapat
Wikileaks memiliki keistimewaan yang sangat diperlukan dalam proses " rekayasa perbedaan pendapat".  Berusaha untuk mengekspos kebohongan pemerintah. Wikileaks telah merilis informasi penting tentang kejahatan perang Amerika Serikat.  Tapi begitu proyek dicetak oleh media berita utama/mainstream, informasi itu digunakan sebagai alat media disinformasi.
"Ini adalah merupakan kepentingan para elite perusahaan untuk menerima perbedaan pendapat dan protes sebagai bentuk dari sistem karena mereka tidak mengancam tatanan sosial yang didirikan. Tujuannya bukan untuk menindas perbedaan pendapat, akan tetapi  sebaliknya, untuk menggagas dan membentuk gerakan protes, untuk menetapkan batas luar dari perbedaan pendapat. Dalam rangka mempertahankan legitimasi mereka, para elit ekonomi mendukung secara terbatas dan mengendalikan bentuk oposisi ... Namun agar efektif, proses "perekayasaan perbedaan pendapat " harus diatur dan dipantau secara hati-hati oleh mereka yang menjadi sasaran gerakan protes "(Lihat Michel Chossudovsky," "Manufacturing Dissent": the Anti-globalization Movement is Funded by the Corporate Elites, September 2010)
Apakah pemeriksaan proyek Wikileaks ini juga menunjukkan mekanisme propaganda Tata Baru Dunia, terutama terkait dengan agenda militer yang telah semakin canggih.
Dari fakta-fakta tentang kejahatan perang AS-NATO tidak lagi mengandalkan kepada penindasan langsung.  Juga tidak mengharuskan reputasi pejabat pemerintah di tingkat tertinggi, termasuk Menteri Luar Negeri untuk dilindungi.  Politisi Tata Dunia Baru - New World Order dalam pengertian "sekali pakai".  Mereka dapat diganti.  Apa yang harus dilindungi dan dipertahankan adalah kepentingan elit ekonomi, yang mengendalikan aparat politik dari balik layar.
Dalam kasus Wikileaks, fakta-fakta yang dimuat dalam sebuah bank data; banyak memuat fakta-fakta, terutama yang berkaitan dengan pemerintah asing yang melayani kepentingan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.  Di sisi lain, faktanya cenderung untuk mendiskreditkan pemerintah Amerika Serikat.  Dalam informasi keuangan, data yang dirilis mengenai bank tertentu melalui Wikileaks, adalah merupakan hasil hasutan lembaga keuangan saingannya, yang secara potensial dapat digunakan untuk memicu runtuhnya atau bangkrutnya lembaga keuangan yang ditargetkan.
Semua fakta-fakta Wiki secara selektif dihapus, kemudian data-data yang sudah diseleksi tersebut "dianalisis" dan diinterpretasikan oleh media yang melayani elit ekonomi.
Sementara berbagai potongan informasi yang terkandung dalam bank data Wikileaks dapat diakses, masyarakat biasanya tidak akan mengalami kesulitan untuk merujuk informasi dan mengamatinya melalui bank data Wikileaks.  Publik akan membaca informasi yang sudah dipilihkan dan diinterpretasi yang disajikan dalam outlet berita utama.
Sebuah gambaran informasi parsial dan bias disajikan.  Versi yang sudah diredaksi ulang diterima oleh opini publik yang mendasarkan kepada apa yang digembar-gemborkan sebagai "sumber informasi yang dapat dipercaya", padahal apa yang disajikan dalam halaman surat kabar utama dan di jaringan TV adalah informasi yang sudah dengan hati-hati dibuat berbelit-belit dan disimpangkan dari kebenaran.
Bentuk perdebatan kritis dan "transparansi" yang terbatas ditolerir, sambil menekankan kepada publik yang luas untuk menerima premis dasar kebijakan luar negeri Amerika Serikat, termasuk "Perang Global Melawan Terorisme".  Mengenai segmen besar gerakan anti-perang Amerika Serikat, tampaknya strategi ini telah berhasil: "Kami menentang perang, tetapi kami mendukung 'perang melawan terorisme'".
Apakah ini berarti bahwa kebenaran di media hanya dapat dicapai dengan membongkar alat propagandanya - yaitu dengan melanggar legitimasi perusahaan media yang menopang kepentingan yang luas dari elit ekonomi serta rancangan global militer Amerika.
Pada gilirannya, kita harus memastikan bahwa kampanye melawan Wikileaks di Amerika Serikat, dengan mendasarkan kepada aturan the 1917 Espionage Act, tidak akan digunakan sebagai alat melancarkan kampanye untuk mengontrol internet.  Dalam hal ini, kita juga harus berdiri teguh dalam mencegah penuntutan Julian Assange di Amerika Serikat.

*] bagian dari sebuah rudal balistik yang membawa hulu ledak nuklir dan kembali memasuki atmosfer bumi.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites